PERUSAHAAN yang mengawasi alamat domain web diperkirakan akan memberikan lampu hijau bagi usulan penamaan domain web dengan akhiran .xxx. Seperti diketahui, domain berakhiran .xxx ditujukan untuk situs bermuatan pornografi.
Meski demikian, sejumlah kalangan dari industri hiburan dewasa menentang .xxx. Alasannya, penamaan itu akan membuat situs mereka disensor dan akhirnya membahayakan usaha mereka. Kalangan religius di AS juga menentang penamaan itu dengan alasan moral.
Adapun keputusan resmi ICANN, baru akan diumumkan hari ini. Sebagai informasi, Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), yang mengawasi internet atas nama pemerintah Amerika Serikat (AS), di masa lalu menolak sufiks .xxx sebagai nama domain seperti .com dan .net.
Selama beberapa tahun terakhir, berulang kali ICANN menolak permintaan perusahaan AS, ICM Registry, untuk menggolkan akhiran tersebut.
Namun, para anggota dewan ICANN bersikukuh bahwa untuk mempertahankan netralitas dalam tugas penetapan nama domain, ICANN harus menciptakan .xxx dan mengizinkan situs internet bermuatan seksual untuk mulai menggunakan akhiran tersebut bila menginginkannya. “Kalau disetujui, staf ICANN akan melanjutkan dengan negosiasi kontrak dengan ICM terkait alamat dengan sufiks .xxx,” kata John Jeffrey, seorang anggota dewan ICANN dalam pertemuan ICANN di Brussels, Belgia, seperti dikutip dari laman Sydney Morning Herald, 25 Juni 2010.
Situs pornografi adalah industri yang berkembang luas. Data yang dikumpulkan oleh Statistika Pornografi Internet menunjukkan bahwa lebih dari US$3 ribu dihabiskan untuk berselancar di situs internet bermuatan pornografi tiap detiknya. Kata “sex” juga menjadi kata yang paling banyak diketikkan di kolom mesin pencari di seluruh dunia atau sekitar 25 persen dari seluruh pengguna mesin pencari di dunia mengetikkan kata tersebut.
Dengan perkiraan 370 juta situs pornografi lalu lalang di internet, akhiran .xxx bisa menjadi salah satu nama domain terbesar kalau bersaing dengan .com.
[source:vivanews]
POSTING BERKAITAN
0 komentar:
Posting Komentar