Banyak organisasi termasuk industri HP seringkali mengesampingkan akibat radiasi HP kepada otak. Hasil-hasil studi jangka pendek yang dimanfaatkan untuk meyakinkan para konsumen bahwa dengan menggunakan HaPe tidak ada hubungannya dengan kanker atau tumor otak, yang hanya berkembang beberapa dekade setelah terekspose.
Wajar saja, tidak ada seorangpun mengetahui secara pasti sejauh mana sebuah HaPe dapat membahayakan seseorang.
Media baru Howe Recently melaporkan sebuah studi yang memperlihatkan radiasi HaPe yang penuh dengan energi dapat digunakan untuk memasak telor.
Dalam sebuah percobaan, peneliti menyimpan sebuah telor di dalam sebuah cangkir porselen (karena mudah untuk menyerap panas), dan meletakkan dua buah HaPe yang saling berhadapan dengan telor di dalam cangkir porselen tersebut.
Peneliti kemudian memanggil salah satu HaPe kemudian menyimpannya berhadapan dalam keadaan salurannya tersambungkan untuk jangka waktu beberapa lama.
Selama 15 menit pertama, tidak terjadi perubahan apa-apa. Namun, setelah 25 menit kemudian kulit telor mulai memanas dan setelah 40 menit kemudian permukaan kulit telor menjadi keras dan merekah.
Para peneliti menemukan protein yang berupa putih telor menjadi keras meskipun kuning telurnya masih dalam bentuk cairan. Setelah 65 menit telur matang dengan sempurna. Penelitian memperlihatkan bagaimana menakutkannya radiasi HaPe. Kita harus berusaha untuk menghindari penggunaan HaPe. Meskipun tidak seorangpun telah membuktikan radiasi dari HaPe dapat menyebabkan sesuatu yang secara klinis signifikan. Lagipula, tidak seorangpun yang dapat menyanggah risiko tersebut.
Anak-anak harus dilarang menggunakan HaPe karena otak mereka masih berkembang dan terutama rawan terhadap radiasi.
© 2006-2007 by foodconsumer. org unless otherwise specified __
Vladimir Lagovski dan Andrei Moiseynko,wartawan dari Koran Komsomolskaya Pravda di Moskow memutuskan untuk mempelajari langsung bagaimana bahayanya Hp. Mereka mencoba memasak telur dengan Hp. Rahasianya terletak dalam gelombang radio yang radiasinya dipancarkan oleh Hp. Kedua orang wartawan tersebut membuat alat berupa microwave sederhana seperti terlihat pada gambar di atas.
Mereka menelpon dari satu HaPe ke HaPe yang lainnya dan membiarkan keduanya tetap saling terhubungkan. Mereka memasang sebuah pita rekaman di sebelah HaPe untuk menirukan suara agar telepon tetap aktif.
Inilah hasilnya:
- Setelah 15 menit: Telor mulai hangat.
- 25 menit: Telor sangat hangat.
- 40 menit: Telor menjadi sangat panas.
- 65 menit: Telor Matang. (Seperti nampak pada gambar dibawah)
Sumber berita:forumsains.com
Kalau benar demikian,berarti kita harus mengurangi penggunakan hp karena dampak negatifnya berbahaya.
POSTING BERKAITAN
1 komentar:
wah info yang luar biasa (izin saya muat di blo saya ya) dengan memuat sumber pastinya :)
Posting Komentar